Plt Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), Andi Azwan, mengungkapkan bahwa istilah “Geng Solo” sering digunakan oleh pihak-pihak yang memiliki sentimen negatif terhadap Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia pun meminta agar istilah tersebut tidak lagi digunakan. Pernyataan tersebut disampaikan Andi Azwan dalam program *Rakyat Bersuara* yang tayang di iNews pada Rabu (10/9/2025) malam. Selain itu, Andi menanggapi tudingan dari sejumlah pihak yang mengaitkan kelompok “Geng Solo” dengan aksi demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan di Jakarta dan beberapa lokasi lainnya pada akhir Agustus 2025.
Ia menyebut telah menerima banyak laporan dari warga Solo yang merasa keberatan dengan penggunaan istilah tersebut karena dianggap memiliki konotasi negatif. Menurut Andi, istilah seperti “Geng Solo” biasanya digunakan oleh orang-orang yang secara terang-terangan membenci Jokowi. Ia mempertanyakan tujuan mereka menggunakan istilah tersebut, alih-alih langsung menyebut nama secara spesifik. Andi juga menantang pihak-pihak yang menuding keterlibatan kelompok tertentu dalam aksi tersebut untuk langsung menyebutkan individu yang dimaksud secara jelas tanpa harus memakai istilah tersebut.
Hal ini agar tidak terjadi generalisasi yang seolah-olah mengaitkan seluruh warga Solo dengan stereotip negatif sebagai gangster. Ia menyampaikan bahwa jika ingin bersikap tegas, lebih baik menyebut nama-nama terkait secara langsung, seperti Jokowi, Kapolri, atau Panglima TNI, yang kebetulan berasal dari Solo, daripada menggunakan istilah yang justru menimbulkan kesalahpahaman.