Danantara menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pengumuman resmi yang dirilis terkait para pemegang instrumen surat utang Patriot Bonds. Lembaga pengelola investasi tersebut juga membantah beredarnya daftar nama konglomerat yang disebut-sebut sebagai pemegang instrumen tersebut di media sosial. Mereka menekankan bahwa informasi yang tersebar itu tidak memiliki dasar resmi.
Mohamad Al-Arief, MD Global Relations and Governance Danantara, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak akurat dan hingga kini pihaknya belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kepemilikan Patriot Bonds. Hal ini ia utarakan dalam sebuah keterangan resmi yang diterima media pada Senin (29/9/2025). Lebih lanjut, Al-Arief menjelaskan bahwa Patriot Bonds didesain dengan skema sukarela atau voluntary, yang bertujuan menjadi wadah bagi kelompok usaha dalam negeri untuk mendukung pembiayaan program strategis negara. Ia menambahkan bahwa instrumen ini dirancang dalam bentuk private placement dan tidak ditawarkan kepada publik, sehingga partisipasi dalam proyek ini sepenuhnya atas dasar kemauan sendiri.
Danantara, menurutnya, berpegang teguh pada prinsip transparansi dan integritas dalam mengelola investasi negara. Setiap inisiatif pembiayaan yang diselenggarakan lembaga ini, termasuk Patriot Bonds, diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Danantara, katanya, berkomitmen menjalankan tugasnya dengan penuh kehati-hatian dan tata kelola yang kuat. “Kami memastikan semua langkah kami selaras dengan tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang untuk kesejahteraan lintas generasi,” tambah Al-Arief. Ia juga menekankan bahwa semangat sukarela dan gotong royong menjadi landasan utama dari skema Patriot Bonds.
Dengan model ini, dunia usaha Indonesia diberi kesempatan besar untuk berkontribusi langsung pada agenda pembangunan berkelanjutan yang membawa manfaat tak hanya bagi masyarakat masa kini tetapi juga generasi mendatang. Sebelumnya, muncul isu viral di media sosial terkait nama-nama taipan yang disebut sebagai pemegang Patriot Bonds lengkap dengan nama perusahaan mereka. Informasi ini dibagikan oleh akun media sosial di platform X dengan nama @prpfessor_saham. Dalam daftar lima teratas, muncul nama-nama besar seperti Antony Salim dari Salim Group, Prajogo Pangestu dari Barito Group, Sugianto Kusuma dari Agung Sedayu, Boy Thohir serta Edwin Soeryadjaya dari Adaro dan Saratoga, hingga Franky Widjaja dari Sinar Mas.
Hingga saat ini, informasi tersebut belum terbukti kebenarannya menurut pernyataan resmi Danantara.