Pemerintah melalui Kementerian Agama RI memperkenalkan konsep “Gas Nikah” sebagai langkah untuk menyoroti tren pernikahan di kalangan masyarakat.

nikah

Tren menunda atau memilih untuk tidak menikah kini tampaknya juga menjadi fenomena yang marak di kalangan anak muda Indonesia. Saat menghadiri Sakinah Funwalk dan GAS Nikah di Semarang pada Minggu (29/6/2025), Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, mengungkapkan bahwa fenomena ini terlihat dari penurunan angka pernikahan, meskipun jumlah generasi muda di Indonesia cukup besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, diketahui bahwa sekitar 69,75 persen pemuda Indonesia belum menikah. Abu Rokhmad menjelaskan bahwa keengganan anak muda untuk menikah dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah gaya hidup yang lebih nyaman menjalani kehidupan sendiri. Banyak dari mereka berpendapat bahwa kebahagiaan bisa didapatkan tanpa melibatkan pernikahan. Pandangan ini semakin diperkuat oleh narasi media sosial yang sering menyoroti permasalahan dalam pernikahan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam telah meluncurkan program Gas Nikah. Akronim yang berarti Gerakan Sadar Pencatatan Nikah ini bertujuan membangun kesiapan fisik dan mental generasi muda menuju kehidupan pernikahan. Program tersebut juga berfungsi sebagai upaya menanamkan kesadaran tentang pentingnya membangun keluarga yang harmonis.

Kementerian berharap melalui Gas Nikah, anak muda bisa lebih memahami pernikahan bukan hanya sebagai ikatan pribadi, tetapi juga sebagai fondasi untuk membentuk generasi penerus bangsa yang kuat. Abu Rokhmad menekankan bahwa tren menunda menikah tidak boleh semata-mata didorong oleh gaya hidup. Anak muda diharapkan berani mengambil keputusan untuk menikah pada saat sudah merasa siap, dengan memastikan pencatatan secara resmi agar terlindungi baik hukum maupun sosial.

Selain memberikan edukasi tentang pencatatan pernikahan yang legal, Gas Nikah juga bertujuan untuk membantu anak-anak muda memahami makna pernikahan sebagai pondasi bagi keluarga sakinah. Program ini dirancang untuk memberi bekal kepada generasi muda agar memasuki dunia pernikahan dengan lebih matang dan penuh tanggung jawab sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *