Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengajak para santri di Banyuasin untuk lebih aktif mengembangkan teknologi di bidang pertanian. Dalam kunjungannya baru-baru ini, Gibran menekankan pentingnya peran generasi muda, termasuk komunitas santri, dalam memberikan solusi inovatif untuk kemajuan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Ia menyampaikan bahwa teknologi memegang peranan utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Dengan perkembangan teknologi, para petani dapat dengan mudah memantau kualitas tanah, mengelola sistem irigasi, hingga memprediksi pola cuaca—semua ini berpotensi meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi risiko gagal panen. Hal ini menjadi peluang besar bagi santri di pesantren untuk mengintegrasikan pembelajaran agama dengan penguasaan ilmu pengetahuan modern.
Lebih jauh, Gibran mendorong agar santri tak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memanfaatkan pengalaman langsung dari praktik di lapangan. Kolaborasi dengan para petani lokal dan instansi pemerintah dinilai sangat penting untuk mewujudkan ide-ide yang mereka miliki. Dengan demikian, potensi lokal dapat terangkat sekaligus menciptakan kemandirian di bidang pangan. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan akses pendanaan, pelatihan teknologi, dan pengembangan infrastruktur pendukung bagi pesantren yang bertekad menjadi pusat inovasi pertanian.
Harapannya, sinergi antara pendidikan berbasis pesantren dan kemajuan teknologi dapat mendorong pertanian Banyuasin ke jenjang lebih tinggi, menjadikan daerah ini model bagi pengelolaan pertanian modern berbasis komunitas. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk memastikan para santri tidak hanya menjadi generasi penerus yang religius, tetapi juga cakap secara ekonomi melalui kontribusi nyata bagi masyarakat. Banyuasin pun diharapkan mampu menjadi pionir dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan solusi teknologi bagi kesejahteraan bersama.
(Geng Solo)
